Rabu, 01 Mei 2013

Jogja di kampung Puren

Kampung yang unik dengan masyarakat pendatang yang lebih dominan.Puren sendiri berasal dari kata mpu seren atau leren (berhenti/istirahat)dalam makna diatas bahwa tempat tersebut menjadi tempat istirahat empu yang menempuh suatu perjalanan.dibuktikan pula dengan penemuan situs candi kecil untuk pemujaan orang pada waktu itu.adapun situs tersebut sudah hilang entah kemana. diera tahun 80an pernah di gali namun hasil temuan temuan tersebut sekarang ini tersimpan dimana tidak ada orang yg tahu.lokasi kampung ini berdekatan dengan sungai gajah uwong dan dibelah oleh selokan mataram.dulu di tahun 40 penghuni kampung ini hanya 4 keluarga di tahun 60 an 10 keluarga dan di tahun 70 an 16 keluarga.era perkembangan sedikit pesat di kala tahun 80an di saat di bangunya selokan mataram dan jembatan inpeksi,bersamaan itu listrik masuk ke kampung ini.dengan keberadaan jalan masuk dan jembatan membawa para mahasiswa IKIP dan UGM mau indekos, apalagi dengan didirikannya kampus Aks Tarakanita semakin menambah ramainya kos kosan di kampung ini.saat ini kampung puren sudah padat akan perumahan,toko modern,dan sarana modern lainnya bahkan harga tanah sudah menjulang tinggi sekitar 4juta per meter persegi.jikalau para mahasiswa yang indekos di era 80an datang ke kampung ini pasti sudah tidak mengenal lagi
Karena sudah jauh berbeda baik wajah kampung maupun penguninya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar