Senin, 29 April 2013

Manfaat Puasa

Selasa, 30/04/2013 10:32 WIB Bisakah Puasa Cegah Sakit Gula dan Gangguan Jantung? Rahma Lillahi Sativa - detikHealth

Jakarta - Seperti halnya olahraga, selama ini berpuasa diyakini sebagai salah satu metode yang dapat dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan. Tapi belakangan sekelompok peneliti dari Inggris mengklaim hanya dengan menjalankan puasa, seseorang dapat terhindar dari penyakit diabetes, sakit jantung dan obesitas sekaligus.

Beberapa studi terhadap hewan sebelumnya mengungkap bahwa berpuasa benar-benar dapat menurunkan berat badan, termasuk mencegah penyakit diabates. Namun peneliti tak tahu pasti bagaimana berpuasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia secara menyeluruh. Sejumlah studi terbaru juga menunjukkan efektivitas puasa dalam menanggulangi penyakit diabetes tipe 2, kendati kondisi itu tak berlaku bagi semua orang.

Tim peneliti yang dipimpin oleh James Brown dari Aston University, Birmingham, Inggris menduga bahwa puasa intermiten (berselang setiap dua hari sekali atau dua hari seminggu) dapat memulihkan kondisi seseorang dari penyakit jantung yang dialaminya, mencegah munculnya gangguan kardiovaskular baru serta menjaga agar tekanan darah dan detak jantung tetap rendah atau terkontrol.

Tumpukan lemak di dalam pankreas yang dapat menyebabkan resistensi insulin (salah satu gejala diabetes) juga menunjukkan pemulihan ketika seseorang diketahui rajin berpuasa.

Namun peneliti belum dapat membuktikan apakah strategi berpuasa ini benar-benar dapat mencegah datangnya ketiga penyakit yang berkaitan dengan berat badan tersebut.

"Apakah puasa intermiten dapat digunakan sebagai sarana untuk mencegah diabetes pada individu-individu yang berisiko tinggi mengalaminya atau mencegah perkembangan penyakit pada pasien yang sudah didiagnosis terlebih dulu masih menjadi misteri dan kami tengah mempersiapkan percobaan klinis untuk mengetahui efektivitas metode ini pada berbagai variasi kelompok," tandas Brown seperti dilansir Emaxhealth, Selasa (30/4/2013).

Hanya saja berdasarkan analisis, peneliti menduga berpuasa dan pembatasan asupan kalori setiap dua hari dalam seminggu bisa jadi strategi jitu untuk menghentikan perkembangan penyakit jantung, obesitas dan diabetes tipe 2. Bahkan manfaatnya sama seperti operasi bariatrik tapi tak begitu invasif, lebih aman dan jauh lebih murah.

Peneliti pun mengatakan puasa intermiten juga lebih cepat menurunkan berat badan ketimbang harus menghitung asupan kalori yang dikonsumsi setiap harinya. Padahal pengurangan asupan kalori sendiri sudah bisa mengurangi peradangan dalam tubuh, menurunkan tekanan darah, meningkatkan jumlah lemak dan gula yang beredar di dalam aliran darah, mengurangi stres oksidatif serta meningkatkan metabolisme.

Dengan kata lain, studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Diabetes and Vascular Disease ini menunjukkan kombinasi dari manfaat berpuasa dengan manfaat metode pembatasan kalori yang masih dikatakan sulit dilakukan kebanyakan orang ini dapat memperbesar peluang seseorang untuk terhindar dari diabetes, penyakit jantung dan obesitas.

Share: Twitter | Facebook | Email

(0) Komentar | Kirim komentar

Baca Juga: Cara Sederhana Periksa Risiko Penyakit Jantung Tanpa Harus ke Dokter Pekerja Kasar Lebih Gampang Jantungan, Apalagi Kalau Sering Fitnes Risiko Terkena Serangan Jantung Bisa Dilihat dari Rambut Seseorang

Most Read: Bisakah Puasa Cegah Sakit Gula dan Gangguan Jantung? Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan 8 Cara Alami Ini Pria Lebih Mudah Turunkan Berat Badan, Ini Alasannya Permen Karet Berkafein Makin Digemari, Ini Pesan Ahli Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar