Kamis, 28 November 2013
Jogjakarta// Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu Masih seperti dulu Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu Nikmati bersama suasana Jogja Di persimpangan, langkahku terhenti Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera Orang duduk bersila Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu Merintih sendiri, di tengah deru kotamu (Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Oh… (Namun kotamu hadirkan senyummu abadi) (Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi) (Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Oh… Tak terobati Musisi jalanan mulai beraksi, oh… Merintih sendiri, di tengah deru, hey… Walau kini kau t’lah tiada tak kembali Namun kotamu hadirkan senyummu abadi Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi (untuk s’lalu pulang lagi) Bila hati mulai sepi tanpa terobati, oh… (Walau kini kau t’lah tiada tak kembali) Tak kembali… (Namun kotamu hadirkan senyummu abadi) Namun kotamu hadirkan senyummu yang, yang abadi (Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi) Izinkanlah untuk s’lalu, selalu pulang lagi (Bila hati mulai sepi tanpa terobati) Bila hati mulai sepi tanpa terobati Walau kini engkau telah tiada (tak kembali) tak kembali Namun kotamu hadirkan senyummu (abadi) Senyummu abadi, abadi…
Jumat, 15 November 2013
Merajut Asa
Sendiri
Bercengkrama dengan pikiran dan hati
Ketika sendiri di dalam ruangan keluarga
Kutemukan rasa cinta yang abadi dari Allah pada mahkluqnya yang lemah
Kamis, 18 Juli 2013
Bothok jendil
TEMPO.CO , Bojonegoro - Bengawan Solo yang membelah
wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dikenal
menyimpan ikan-ikan berprotein tinggi. Salah satunya ikan
jendil (sejenis ikan patin). Ikan berwarna hijau keputih-
putihan berbobot 12 kilogram ini banyak dijumpai di perairan
tersebut.
Sebenarnya, selain jendil , masih banyak jenis ikan yang
terdapat di Bengawan Solo. Mulai bader (tawes), areng-areng ,
rengkik, garingan, wader, gabus, nila, hingga lempuk. Tapi,
dari sekian jenis ikan itu, hanya jendil yang jadi menu kuliner
favorit masyarakat.
Dagingnya yang empuk, kulit berlendir, serta duri yang tak
terlalu banyak menjadikan ikan jendil dapat diolah menjadi
beragam masakan andalan: botok, asem-asem, dan penyetan.
Rasanya yang gurih dan lezat cocok untuk sarapan ataupun
makan siang.
Khusus botok jendil , bumbu yang dipakai untuk mengolah
adalah kunir, merica, ketumbar, bawang merah, bawang putih,
cabai, daun salam, kelapa, dan garam secukupnya. Bumbu-
bumbu itu diaduk menjadi satu dengan santan. Sebelum
kemudian dibungkus daun pisang, jendil yang sudah diolah itu
dicampur dulu dengan daun singkong.
Setelah itu, botok jendil dikukus selama 20 menit. Begitu
masak, aroma kunir dan daun salam terasa menggoda selera.
“Dengan dikukus bisa lebih sehat,” ujar Dwi, salah satu ahli
masak ikan di Bojonegoro, kepada Tempo , Senin, 15 Juli 2013.
Kendati peminatnya banyak, tidak setiap saat botok jendil
ada. Sebab, jika datang musim penghujan, ikan jendil menjadi
langka. Lebih-lebih bila air Bengawan Solo meluap, ikan jendil
seperti menghilang. Sebaliknya, jika kemarau dan air surut,
boleh dibilang saat itulah musimnya ikan jendil .
Di Bojonegoro dan sekitarnya tidak terlalu sulit mencari menu
botok jendil . Sejumlah tempat makan menyajikan menu
tersebut. Umpamanya depot-depot di Jalan Rajekwesi, Jalan
Basuki Rahmad, Jalan Setio Budi, maupun di dalam Pasar
Besar Kota Bojonegoro. Di luar kota, beberapa warung juga
menyediakan menu ini. Misalnya Warung Ijo serta Warung
Semriwing di Kecamatan Ngraho.
Selain di Bojonegoro, botok jendil juga mudah ditemui di
warung-warung sepanjang tepian Bengawan Solo di
Kabupaten Tuban dan Lamongan. Harganya pun cukup
terjangkau. Dengan merogoh kocek Rp 5.000 hingga Rp 7.000
per bungkus, pembeli sudah dapat menikmati masakan khas
dari tepi Bengawan Solo tersebut.
Penggemar botok jendil tidak hanya dari kalangan masyarakat
menengah ke bawah. Sebab, tidak sedikit pejabat yang
menyukai jenis ikan yang konon mengandung protein tinggi
itu. Salah satunya adalah Kepala Kejaksaan Negeri
Bojonegoro, Tugas Utoto. Pria asal Yogyakarta ini mengaku
selalu ketagihan botok jendil .
Tak jarang Tugas mengajak tetamunya menikmati botok jendil
di sebuah warung yang memang menyediakan menu tersebut.
"Saya penikmat botok jendil karena rasanya lezat sekali,” kata
Tugas sambil tersenyum.
wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dikenal
menyimpan ikan-ikan berprotein tinggi. Salah satunya ikan
jendil (sejenis ikan patin). Ikan berwarna hijau keputih-
putihan berbobot 12 kilogram ini banyak dijumpai di perairan
tersebut.
Sebenarnya, selain jendil , masih banyak jenis ikan yang
terdapat di Bengawan Solo. Mulai bader (tawes), areng-areng ,
rengkik, garingan, wader, gabus, nila, hingga lempuk. Tapi,
dari sekian jenis ikan itu, hanya jendil yang jadi menu kuliner
favorit masyarakat.
Dagingnya yang empuk, kulit berlendir, serta duri yang tak
terlalu banyak menjadikan ikan jendil dapat diolah menjadi
beragam masakan andalan: botok, asem-asem, dan penyetan.
Rasanya yang gurih dan lezat cocok untuk sarapan ataupun
makan siang.
Khusus botok jendil , bumbu yang dipakai untuk mengolah
adalah kunir, merica, ketumbar, bawang merah, bawang putih,
cabai, daun salam, kelapa, dan garam secukupnya. Bumbu-
bumbu itu diaduk menjadi satu dengan santan. Sebelum
kemudian dibungkus daun pisang, jendil yang sudah diolah itu
dicampur dulu dengan daun singkong.
Setelah itu, botok jendil dikukus selama 20 menit. Begitu
masak, aroma kunir dan daun salam terasa menggoda selera.
“Dengan dikukus bisa lebih sehat,” ujar Dwi, salah satu ahli
masak ikan di Bojonegoro, kepada Tempo , Senin, 15 Juli 2013.
Kendati peminatnya banyak, tidak setiap saat botok jendil
ada. Sebab, jika datang musim penghujan, ikan jendil menjadi
langka. Lebih-lebih bila air Bengawan Solo meluap, ikan jendil
seperti menghilang. Sebaliknya, jika kemarau dan air surut,
boleh dibilang saat itulah musimnya ikan jendil .
Di Bojonegoro dan sekitarnya tidak terlalu sulit mencari menu
botok jendil . Sejumlah tempat makan menyajikan menu
tersebut. Umpamanya depot-depot di Jalan Rajekwesi, Jalan
Basuki Rahmad, Jalan Setio Budi, maupun di dalam Pasar
Besar Kota Bojonegoro. Di luar kota, beberapa warung juga
menyediakan menu ini. Misalnya Warung Ijo serta Warung
Semriwing di Kecamatan Ngraho.
Selain di Bojonegoro, botok jendil juga mudah ditemui di
warung-warung sepanjang tepian Bengawan Solo di
Kabupaten Tuban dan Lamongan. Harganya pun cukup
terjangkau. Dengan merogoh kocek Rp 5.000 hingga Rp 7.000
per bungkus, pembeli sudah dapat menikmati masakan khas
dari tepi Bengawan Solo tersebut.
Penggemar botok jendil tidak hanya dari kalangan masyarakat
menengah ke bawah. Sebab, tidak sedikit pejabat yang
menyukai jenis ikan yang konon mengandung protein tinggi
itu. Salah satunya adalah Kepala Kejaksaan Negeri
Bojonegoro, Tugas Utoto. Pria asal Yogyakarta ini mengaku
selalu ketagihan botok jendil .
Tak jarang Tugas mengajak tetamunya menikmati botok jendil
di sebuah warung yang memang menyediakan menu tersebut.
"Saya penikmat botok jendil karena rasanya lezat sekali,” kata
Tugas sambil tersenyum.
Malam ke 11
Malam jumat saat ini adalah malam ke 11 bulan Ramadhan tahun ini.
Bagian yang terpenting adalah ketika mencoba untuk lebih baik dari pada hari kemarin.
Hari ke 11 adalah pintu hari kesepuluh yang kedua dalam bulan ramadhan

Semoga ini menjadi pijakan untuk lebih baik menuju kesempurnaan ibadah puasaku. Amin
Bagian yang terpenting adalah ketika mencoba untuk lebih baik dari pada hari kemarin.
Hari ke 11 adalah pintu hari kesepuluh yang kedua dalam bulan ramadhan

Semoga ini menjadi pijakan untuk lebih baik menuju kesempurnaan ibadah puasaku. Amin
Minggu, 14 Juli 2013
Sunyi
Lokasi:yogyakarta
Depok, Depok
Kamis, 04 Juli 2013
Rabu, 12 Juni 2013
Senin, 10 Juni 2013
Analisis Gempa Bantul
Analisis Gempa Tektonik di Kab.Bantul Oleh: Novi Yanti | 11 June 2013 | 01:50 WIB
tinggal di daerah rawan gempa harus tau betul bagaimana kebencanaannya,apalagi Jogja.ibarat kata, Jogja ini laboratoriumnya dunia. dan beberapa bulan lalu kebetulan saya melakukan penelitian di Bantul mengenai gempa. berikut abstraknya ^^
Kabupaten Bantul merupakan wilayah rawan bencana, akibat adanya lempeng aktif di bagian selatan dan pada bagian utara. Kabupaten Bantul juga terletak pada lintasan patahan/sesar Opak yang masih aktif. Oleh karena itu, wilayah Kabupaten Bantul merupakan kawasan rawan bencana gempa bumi tektonik yang potensial tsunami. Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecamatan di kabupaten Bantul yang paling rentan gempa tektonik serta uji kelayakan tempat tinggal. Peluang terjadinya gempa tektonik untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Bantul rata-rata Pr = 0.4049 dengan probabilitas gempa paling tinggi adalah Kecamatan Kretek (probabilitas 0.9963) dengan 2 kali gempa/tahun. Tingkat kelayakan tempat tinggal , 41% rumah layak. Kelurahan Parangtritis merupakan tingkatkelayakan tempat tinggal paling rendah yaitu dengan persentase sebesar 20%. Ketidaklayakan tempat tinggal dikarenakan pondasi tidak sesuai dari segi kedalaman dan bahan, denah rumah yang tidak sederhana dan tidak diberi pemisah, lokasi rumah yang tidak ditempatkan pada tanah yang kuat, tidak memiliki kuda-kuda, serta tidak menggunakan bahan bangunan dengan kualitas baik. Kabupaten Bantul merupakan wilayah tidak aman untuk hunian, namun wilayah ini dapat dijadikan sebagai pemfokusan dibidang pertanian dikarenakan tanahnya yang subur. Kata-kata kunci : gempa tektonik, peluang, poisson, uji kelayakan tempat tinggal
tinggal di daerah rawan gempa harus tau betul bagaimana kebencanaannya,apalagi Jogja.ibarat kata, Jogja ini laboratoriumnya dunia. dan beberapa bulan lalu kebetulan saya melakukan penelitian di Bantul mengenai gempa. berikut abstraknya ^^
Kabupaten Bantul merupakan wilayah rawan bencana, akibat adanya lempeng aktif di bagian selatan dan pada bagian utara. Kabupaten Bantul juga terletak pada lintasan patahan/sesar Opak yang masih aktif. Oleh karena itu, wilayah Kabupaten Bantul merupakan kawasan rawan bencana gempa bumi tektonik yang potensial tsunami. Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecamatan di kabupaten Bantul yang paling rentan gempa tektonik serta uji kelayakan tempat tinggal. Peluang terjadinya gempa tektonik untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Bantul rata-rata Pr = 0.4049 dengan probabilitas gempa paling tinggi adalah Kecamatan Kretek (probabilitas 0.9963) dengan 2 kali gempa/tahun. Tingkat kelayakan tempat tinggal , 41% rumah layak. Kelurahan Parangtritis merupakan tingkatkelayakan tempat tinggal paling rendah yaitu dengan persentase sebesar 20%. Ketidaklayakan tempat tinggal dikarenakan pondasi tidak sesuai dari segi kedalaman dan bahan, denah rumah yang tidak sederhana dan tidak diberi pemisah, lokasi rumah yang tidak ditempatkan pada tanah yang kuat, tidak memiliki kuda-kuda, serta tidak menggunakan bahan bangunan dengan kualitas baik. Kabupaten Bantul merupakan wilayah tidak aman untuk hunian, namun wilayah ini dapat dijadikan sebagai pemfokusan dibidang pertanian dikarenakan tanahnya yang subur. Kata-kata kunci : gempa tektonik, peluang, poisson, uji kelayakan tempat tinggal
Kamis, 06 Juni 2013
Minggu, 02 Juni 2013
Si Petruk kucing hitam putih
Kebiasan si Petruk yang berguling guling dilantai di saat dekat nuha,ntah apa yang di pikirkan si petruk kok bergulingan bila dekat dengan nuha.
Mungkinkah merajuk untuk di belai atau mungkin pengin diajak bermain sama nuha.

Kebiasan yang lain si petruk ketika jam 5pagi sudah mengeong seolah olah ingin membangunkan tuanya untuk minta makan,karena memang kebiasaan sejak kecil petruk di kasih makan jam segitu,setelah di kasih makan lalu pergi ntah kemana mana pulang menjelang nuha mau berangkat sekolah sekitar setengah tujuh pagi.

Setelah nuha pergi sekolah dia masuk ke kamar dan tidur sampai menjelang pukul 11 siang ,bersamaan nuha pulang,dan dia mendekati nuha setelah di beri makan siang di pergi lagi sampai menjelang sore,waktu nuha mau berangkat TPA di masjid.
Bagda magrib nuha pulang TPA, sudah ada di garasi untuk menyambutnya.itulah seharian kegiatan si Petruk kucing hitam putih.

Mungkinkah merajuk untuk di belai atau mungkin pengin diajak bermain sama nuha.

Kebiasan yang lain si petruk ketika jam 5pagi sudah mengeong seolah olah ingin membangunkan tuanya untuk minta makan,karena memang kebiasaan sejak kecil petruk di kasih makan jam segitu,setelah di kasih makan lalu pergi ntah kemana mana pulang menjelang nuha mau berangkat sekolah sekitar setengah tujuh pagi.

Setelah nuha pergi sekolah dia masuk ke kamar dan tidur sampai menjelang pukul 11 siang ,bersamaan nuha pulang,dan dia mendekati nuha setelah di beri makan siang di pergi lagi sampai menjelang sore,waktu nuha mau berangkat TPA di masjid.
Bagda magrib nuha pulang TPA, sudah ada di garasi untuk menyambutnya.itulah seharian kegiatan si Petruk kucing hitam putih.

Sabtu, 01 Juni 2013
Cerita Gambar
Kucing dilarang masuk:karya Nuhatictorakan (7th)

Keramaian Festival Bergodo hari jadi Sleman

Nungklik nungklik jalan sehat karya kenting

Sisi dalam balai Rw 39 Puren

Air terjun penyejuk hati

Action Nuhatictorakan dan mbah Yotorejo

Dua sahabat di pinggir slokan mataram mengadu nasib

Si Merah jelita karya bang Hendik

Sudut timur Puren raya dari lantai dua Mushola Al Inshof

Merenung nasib biaya sekolah tahun yang akan datang

Jalan Raya Puren dari sudut pandang timur kampung


Keramaian Festival Bergodo hari jadi Sleman

Nungklik nungklik jalan sehat karya kenting

Sisi dalam balai Rw 39 Puren

Air terjun penyejuk hati

Action Nuhatictorakan dan mbah Yotorejo

Dua sahabat di pinggir slokan mataram mengadu nasib

Si Merah jelita karya bang Hendik

Sudut timur Puren raya dari lantai dua Mushola Al Inshof

Merenung nasib biaya sekolah tahun yang akan datang

Jalan Raya Puren dari sudut pandang timur kampung

Jumat, 31 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)